SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

Sunnah Nabi Menjadi Contoh Bersikap Baik, Bukan Sekedar Ucapan

Terbit 15 Desember 2020 | Oleh : redaksi | Kategori : Artikel
Sunnah Nabi Menjadi Contoh Bersikap Baik, Bukan Sekedar Ucapan

Karya : Dina Sabella

Sunnah dalam Islam diartikan sikap, tindakan, ucapan dan bagaimana cara-cara rasulullah dalam menjalani hidupnya. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW merupakan suatu hal yang bernilai pahala bagi yang menjalankannya. Telah kita ketahui bahwa Nabi Muhammad merupakan uswatun hasanah atau contoh yang baik dalam berperilaku. Salah satu sifat beliau yang patut diteladani untuk meningkatkan kualitas diri yakni memberikan contoh sikap yang baik secara langsung daripada hanya memberi ucapan saja.

Salah satu sikap Rasulullah yang mulia adalah bersikap jujur dalam berdagang. Kejujuran Rasulullah dibuktikan dengan cara menunjukan secara riil barang yang dijual oleh beliau dipastikan dalam kondisi baik, bahkan beliau juga pernah melarang pedagang untuk tidak menyembunyikan barang yang kondisinya buruk atau busuk di dalam dagangannya. Adanya larang tersebut muncul karena adanya kejadian pedagang lain yang ingin mendapat untung banyak tapi perlakuannya terhadap pembeli tidak jujur. Dari kejadian ini membuktikan bahwa rasulullah bukan hanya mengajak atau berucap saja, namun memberi contoh. Alhasil pedagang lain juga mengikuti perilaku beliau melihat hasil berdagang rasulullah laris karena cara berdagang dengan jujur sehingga para pembeli tidak ada yang kecewa dengan apa yang dijualkan.

Rasulullah juga pernah memberi contoh bagaimana adab dan sikap kita terhadap orang tua. Suatu ketika ada seorang yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW, dia seorang nenek tua Yahudi. Jika Nabi Muhammad hendak pergi ke Masjid selalu melewati rumah si Nenek. Saat Rasulullah melewati rumahnya,  si nenek sedang menyapu rumahnya. Dengan terburu-buru si Nenek mengumpulkan sampah dari rumahnya dan ketika Rasulullah lewat di depannya, maka dilemparkannya sampah itu kea rah Rasulullah. Rasul pun terkejut, namun tidak marah begitu mengetahui siapa yang melemparnya. Rasulullah malah mengangguk sambil tersenyum. Hal tersebut beberapa kali terulang, bahkan Rasulullah juga pernah diludahi oleh Nenek itu. Nenek tersebut tampak semakin geram dan terus melakukan hal buruk terhadap Nabi, karena nenek itu berharap agar Rasulullah marah. Namun tidak demikian, beliau tetap sabar dan bahkan melempar salam dan senyum terhadap nenek tersebut. Hingga suatu ketika Rasulullah lewat kembali di daerah tersebut namun si nenek tidak terlihat, ternyata setelah diketahui bahwa Nenek tersebut jatuh sakit. Kemudian Rasulullah mendatangi Rumah Nenek tersebut untuk menjenguk kemudian beliau pun membantu menyiapkan makanan, mengambilkan air, dan membersihkan rumah. Penasaran siapa yang bersedia membantunya, si nenek pun bangkit dan berusaha mencari tahu. Terkagetlah ia, yang dengan tulus menjenguk dan membantunya pertama kali justru orang yang selama ini paling dihinanya.

Sungguh banyak sekali sikap dan kepribadian Rasulullah SAW. yang mulia dan patut kita jadikan uswatun hasanah.  Sebagai seorang santri di zaman yang semakin pesat ini kita juga dituntut berdakwah dengan cara yang lebih efektif. Salah satu cara berdakwah yang baik adalah ketika kita mampu memberikan contoh secara langsung bukan hanya dari ucapan semata. Seperti dalam suatu mahfudzat menyebutkan:

 لِسَانُ الْحالِ خَيْرٌ مِنْ لِسَانِ الْمَقال  

Artinya: “menunjukkan sikap yang baik lebih efektif dari sekedar ucapan”

Memberikan contoh yang baik terhadap sesama manusia sangat efektif apabila diterapkan untuk membangun revolusi mental. Misalnya kita meminta kepada teman untuk melakukan kerja bakti, namun kita hanya berucap dengan mengajak saja tidak ikut melakukannya. Hal tersebut tidak efektif ketika ajakan yang baik hanya berupa ucapan tidak disertai dengan memberi contoh. Ketika kita memberi contoh terhadap orang yang kita ajak dalam kebaikan, akan menambah semangat orang tersebut dalam melakukan kebaikan.

SebelumnyaMembangun Iman dan Imun Santri di Masa Pandemi SesudahnyaIsra' Mi'raj 1442 H

Berita Lainnya

0 Komentar