SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

Sejarah Pesantren

Pesantren Subulussalam berdiri pada 16 Juni 2009/22 Jumadis Saniyah 1430 H. Letak geografis pesantren tepatnya di wilayah RT/RW 01/02 Dsn. Manggisan Ds. Plosokandang Kec. Kedungwaru Kab. Tulungagung Prov. Jawa Timur, 66221. Pesantren Subulussalam telah terdaftar resmi dengan  Akte Notaris: Masjkur, SH/ No. 73 Tanggal 21 Desember 2009. Latar belakang penamaan “Subulussalam” berasal dari kosakata bahasa arab yakni “Subulun” jamak dari kata “Sabiilun” yang berarti banyak jalan dan “Assalaamu” berarti keselamatan. Dengan makna etimologi yang demikian diharapkan pesantren ini dapat memberikan banyak jalan dan peluang menuju keselamatan bagi para santrinya, yakni dengan cara menanamkan sikap toleransi baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

Berdirnya pesantren tak lepas dari cita-cita dan perjuangan pengasuh, Abah Dr. H. Ahmad Zainal Abidin, M. A dan Bunda Dr. Hj. Salamah Noorhodayati, M. Ag. Pesantren ini berdiri sebagai bentuk perwujudan cita-cita pengasuh untuk mengemban amanat dari masayikh, guru-guru pengasuh yang lebih dahulu mengajar dan memberikan ilmu. Alhasil, di wilayah Manggisan terdapat tempat yang strategis, tanah yang luas, berdekatan dengan kampus dan masjid. Pesantren Subulussalam menerima santri angkatan pertama sejumlah 30 santri (24 santri putra dan 6 santri putri) dengan tempat mukim santri putri masih dititipkan di rumah tetangga samping pesantren.  Santri yang berjumlah 30 tersebut merupakan mahasiswa penerima beasiswa kajian keislaman/Lakminat STAIN Tulungagung jurusan Tafsir Hadits pada masa itu. Kurikulum pesantren mengikuti kurikulum kampus dan kemenag yang meliputi kajian kitab, kajian bahasa arab inggris, tahfid Quran Hadits, dan enterpreneur.

Pada tahun 2012 Pesantren Subulussalam memperbaiki infrastruktur pembangunan mulai menambah gedung untuk santri putri yakni asrama Khadijah. Pembangunan tersebut selesai pada tahun 2015. Kemudian pesantren membuka pendaftaran santri baru dengan berbagai variasi semester. Artinya tidak mematok mahasiswa harus mulai dari semester satu untuk berada di pesantren, semester 2,3 atau bahkan 4 diperbolehkan untuk bermukim di pesantren. Akhirnya, pesantren mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dengan menerima 50 santri putri dan beberapa santri putra. Tak hanya itu, beberapa fasilitas lain seperti tempat parkir dan dapur juga mulai dibangun untuk melengkapi kebutuhan mahasiswa.

Pembangunan terus berlanjut hingga tahun 2017, yakni pembangunan asrama putri Aisyah dan aula utama. Lalu pada tahun 2020 Pesantren Subulussalam menambah gedung asrama putri Fatimah yang dikhususkan untuk santri program tahfidz dan asrama putra Umar. Selain itu Pesantren Subulussalam juga membuka cabang Pesantren Subulussalam 2 yang dikelola untuk pesantren program bahasa dan mahasiswa jurusan Ilmu Hadits yang bekerja sama dengan kampus IAIN Tulungagung. Perbaikan keamanan serta fasilitas Pesantren Subulussalam akan terus dilakukan. Demi kenyamanan dan kebaikan penuntut ilmu di dalamnya.