Perayaan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Subulussalam: Tradisi penuh makna
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Subulussalam pada kamis malam 19 september 2024 telah berlangsung dengan penuh kehangatan dan kekhidmatan. Acara ini menjadi salah satu tradisi tahunan yang dinantikan oleh seluruh santri dan pengasuh.
Pelaksanaan perayaan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Subulussalam dibuka dengan pemotongan tumpeng. Pemotongan tumpeng ini dipimpin oleh Abah KH. Dr. Ahmad Zainal Abidin, M.A sebagai simbol rasa syukur atas segala karunia dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Setelah acara pemotongan tumpeng, suasana semakin khusyuk dengan pembacaan shalawat Nabi yang dilantunkan bersama-sama oleh seluruh santri. Bacaan shalawat ini menciptakan suasana yang penuh kedamaian dan kerinduan akan sosok Nabi Muhammad SAW. Selain itu, pada momen yang sakral ini, dibacakan pula Simtudduror, sebuah kitab yang berisi puji-pujian dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW. Bacaan Simtudduror yang biasanya dibawakan oleh para qari pesantren ini, menghadirkan suasana spiritual yang mendalam, mengajak seluruh hadirin untuk mengenang kembali keindahan akhlak dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Puncak dari acara Maulid Nabi di Pondok Pesantren Subulussalam adalah Grebeg Maulud (perebutan jajan), sebuah tradisi yang selalu dinantikan oleh para santri. Beragam jajanan yang telah disiapkan dalam jumlah besar, di gantung di atas, dan para santri dengan penuh semangat berusaha mengambilnya. Suasana pun menjadi riuh, penuh canda dan tawa, namun tetap dalam suasana kebersamaan yang hangat. Perebutan jajan ini menjadi simbol kebahagiaan bersama dan rasa syukur yang melimpah atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Dengan berakhirnya acara perebutan jajan, seluruh rangkaian perayaan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Subulussalam ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan bagi pesantren, para santri, dan seluruh umat Islam. Perayaan ini, selain menjadi momentum spiritual yang penuh makna, juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan sosial di antara para santri.
Perayaan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Subulussalam yang diwarnai oleh tradisi pemotongan tumpeng, pembacaan shalawat, bacaan Simtudduror, hingga perebutan jajan, menciptakan kesatuan antara nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal yang penuh kebersamaan dan kegembiraan. Tradisi ini terus dilestarikan sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, serta sebagai wahana memperkuat ukhuwah di lingkungan pesantren.
Komentar Terbaru