Semangat Mencari Ilmu
Oleh : Fitri Habibatul Ummah
Mencari atau menuntut ilmu dalam pandangan Islam, merupakan suatu kewajiban. Sebab, dengan ilmulah seseorang akan bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak harus dikerjakan. Seseorang yang bekerja atas ilmu atau pengetahuan yang dimiliki, pasti berbeda dengan seseorang yang bekerja tanpa berilmu atau berpengetahuan.
Kondisi tersebut yang membuat betapa pentingnya menuntut ilmu. Dalam mencari ilmu juga harus penuh semangat agar tak sia-sia dalam belajar. Banyak cara bisa dilakukan agar bisa semangat dalam belajar dan mencari ilmu. Satu di antara dengan membaca kata-kata mutiara tentang menuntut ilmu. Seperti dalam sebuah kata-kata mutiara:
“Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan kemudian menyebarkannya.” – Sufyan bin Uyainah
Dengan melalui sebuah tahapan-tahapan seperti mendengarkan kemudian dan menjaga atau menulis serta mengamalkan sebuah ilmu yang telah diajarkan oleh seorang guru maka merupakan upaya kesungguhan menuntut ilmu. Seperti sebuah cerita Saad bin Jubair berkata: “Dalam kuliah-kuliah Ibn Abbas, aku biasa mencatat di lembaran. Bila telah penuh, aku menuliskannya di kulit sepatuku, dan kemudian di tanganku. Ayahku sering berkata:” Hapalkanlah, tetapi terutama sekali tulislah. Bila telah sampai di rumah, tuliskanlah. Dan jika kau memerlukan atau kau tak ingat lagi, bukumu akan membantumu.” Ibnu Abbas kecil selalu rajin menghadiri setiap majelis dan kajian Rasulullah. Dia selalu mengingat setiap ucapan sang Nabi.
Ibnu Abbas juga haus akan ilmu pengetahuan. Setiap mendapatkan ilmu baru, dia selalu mencari tahu ilmu tersebut hingga ke akar-akarnya. Dia tak sungkan bertanya hingga ke puluhan sahabat nabi lainnya untuk memastikan ilmu atau informasi yang didapat. Dari situlah asal usul hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Abbas.
Sangat disayangkan apabila saat mendengar suatu ilmu dan tidak diamalkan maka bagaimana binatang buruan yang tak diikat sehingga akan lepas dengan mudahnya maka hewan buruan itu haruslah diikat. Seperti ilmu yang telah diberikan seorang guru maka akan lebih baik jika dipahami dan ditulis di lembaran buku supaya tetap terjaga karena ilmu tak sekalipun langsung bisa dipraktekkan melainkan ada masanya sendiri sebuah ilmu itu teraplikasikan.
“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya.”
Kata motivasi belajar selanjutnya diungkapkan pada kutipan di atas. Kutipan di atas menyarankan untuk terus belajar rajin seakan-akan kamu akan hidup selamanya sehingga ilmu yang kamu dapatkan akan terus engkau gunakan. Namun, kamu juga harus mengimbangi dengan beribadah dengan tekun untuk bekal di akhirat seakan-akan engkau akan mati besok. Dengan cara ini, kamu tidak hanya memikirkan urusan dunia saja.
Komentar Terbaru