SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

Hari Santri Nasional 2020

Terbit 22 Oktober 2020 | Oleh : redaksi | Kategori : Artikel
Hari Santri Nasional 2020

Karya : Umi Ulfatus Syahriyah

Dunia teknologi yang semakin maju memberikan tuntutan kepada semua pihak untuk bertransformasi. Dunia pendidikan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan agama. Hal ini menunjukkan bahwa zaman semakin lama semakin dinamis dan orang-orang pada zamannnya dituntut untuk mengikuti perkembangan. Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berbasis kegamaan. Di dalamnya ditempa berbagai kalangan peserta didik. Kita menyebutnya sebagai santri. Santri adalah seseorang yang mendalami ilmu agama di pesantren.

Tak jarang bahkan mayoritas orang memberikan label santri itu kolot, namun pada dasarnya tidaklah demikian. Memang tradisi lama selalu dipegang teguh demi merevitalisasi moral para remaja yang mulai mengalami dekadensi. Berbagai hal yang dianggap orang luar sepele ini sebenarnya menjadi hal yang sangat urgen untuk diperhatikan. Jika kita menengok kembali pada berbagai kitab seperti talimul mutaallim, adabul alim wal mutaallim di sana telah dipaparkan beberapa etika seorang murid terhadap guru bahkan bagaimana kriteria guru yang seharusnya dipilih.

Bertumpuk ilmu bahkan kitab yang mereka pelajari, hal itu tidaklah lengkap bila tidak dibarengi dengan implementasi dari konteks kitab itu sendiri. Ilmu tanpa amal ibarat pohon tak berbuah. Jadi pengamalan dari ilmu yang didapatkan sangat penting sekali. Peran santri sangat dibutuhkan bagi negeri ini. Jika mereka tidak bergerak siapa lagi? Lalu bagaimana cara mereka mengambil peran?

Menurut hemat penulis banyak hal yang bisa dilakukan santri untuk memberikan kontribusi kepada negeri, mulai hal terkecil hingga yang besar. Misalnya dengan mendedikasikan diri untuk pendidikan islam di pesantren, mengabdikan diri, melakukan dakwah dengan tulisan maupun secara lisan, memberikan pemecahan masalah terhadap beberapa problematika baru yang muncul melalui bahtsul masail.

Jika menilik sejarah para santri memiliki liku sejarah yang sangat heroik. Seharusnya santri zaman sekarang juga menerapkannya, memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi. Lalu bagaimana dengan zaman sekarang yang semakin maju? Apakah santri akan stagnan saja?

 Sebuah kaidah ushul fiqh dinyatakan “al muhafadzotu alal qodiimi as shalih wa al ahdzu bi al jadidi al ashlah,”  Seorang santri hendaklah tetap berpegang teguh pada tradisi lama namun juga mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik. Artinya mereka tak hanya berkutat pada hal yang sifatnya tradisional saja melainkan dikolaborasikan dengan sesuatu yang modern/kekinian. Dengan catatan hal baru yang diambil tersebut memberikan kemaslahatan.

Santri sehat Indonesia kuat, menjadi tema besar pada hari santri nasional 2020 ini. Tema tersebut tak lepas dari beberapa fenomena yang terjadi baru-bari ini. Pastinya para pembaca telah memahami. Bahwa seantero negeri ini sedang dikoyak oleh coronavirus disease 19. Lembaga pesantren sempat diliburkan beberapa bulan, namun sebagian telah kembali pada keadaan semula. Hal ini tak menyurutkan mereka untuk tetap menimba ilmu dan berkhidmah pada para kyai.

Selain itu banyak hal baru yang kita temui pada saat ini, sesuatu yang serba online mulai marak dan menyebar. Pengajian virtual bahkan peringatan hari santri ini dilangsungkan secara virtual. Semakin berkembangnya teknologi santri juga harus mampu menguasai berbagai bidang pengetahuan. Dengan tujuan untuk memberikan tameng terhadap pengaruh radikal atau liberal yang berusaha menggoyahkan keimanan.

Dakwah sosial media yang marak tentunya masih perlu pemfilteran karena kita tahu bahwa tidak semua yang nampak baik itu isinya baik. Kaum santri harus memiliki ide jitu untuk mematahkan dan memberikan pengetahuan balik sehingga akan tercipta kedamaian dalam kehidupan bangsa. Apalagi negeri ini terdiri dari berbagai warna dan corak, keberagaman yang ada harus dijalin dengan baik sehingga memunculkan persatuan bukan perpecahan.

Sebelumnya3 WATAK yang Dicintai dan Dimurkai Allah SesudahnyaMembangun Iman dan Imun Santri di Masa Pandemi

Berita Lainnya

0 Komentar