Shalat Perintah Dari Allah SWT.
Judul : Shalat Perintah Terindah Dari Allah
Karya : Yasma Azizah
Manusia memiliki fitrah selalu ingin mendapatkan yang pertama dan utama.Banyak hal yang akan dilakukan ketika sudah terhipnotis dengan tujuan yang memikat. Tidak heran jika diluar sana banyak orang yang membabi buta merebutkan kekuasaan, kekayaan yang fana dan hina.
Apalagi diera disruptif 4.0 ini, semua seakan berlari untuk menguasai dunia. Jika diperhatikan tak akan habisnya jika membicarakan perihal kepuasan dunia.Namun, ditengah kemelut gerusan zaman ini perlu diingat bahwa pada dasarnya manusia diciptakan untuk menghamba kepada Allah. Sebagaimana dalam firman Allah,”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”(Q.S Adz Dzariyat : 56).
Sebagai warga negara yang hidup disebuah negara dengan kaum mayoritas islam menjadi sebuah keberuntungan dan keuntungan, apalagi yang bertempat tinggal di lingkungan dengan tingkat religiositas yang tinggi, seperti pesantren. Banyak dorongan dari lingkungan sekitar untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan dan mencari ridho Sang Ilahi.
Dibulan-bulan yang sudah mendekati titik awal bulan suci Ramadhan, seperti bulan Rajab saat ini euforia akan semangat beribadah mulai terasa,banyak amalan-amalan sunah yang dilakukan kaum muslimin untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaanya.
Secara historis bulan rajab merupakan bulan yang sangat penting bagi kaum muslim, karena dibulan ini perintah yang utama dalam syari’at islam,yakni shalat fardhu lima waktu, langsung Allah SWT perintahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada bulan ini pertama kalinya dalam peradaban manusia, dilakukan perjalanan yang jauh dan dapat ditempuh dalam waktu yang sangat singkat yakni Isra’ dan Mi’raj. Perjalanan Isra’ Mi’raj ini sendiri merupakan gambaran perbandingan yang presisi untuk kaidah-kaidah kehidupan manusia, Isra’ adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha, sebuah penggambaran hubungan secara horizontal (Hablumminannas) dan Mi’raj merupakan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsha menuju sidrotul muntaha sebuah Analogi hubungan manusia dengan tuhanya (Hablumminallah).
Kombinasi antara dua hal tersebut merupakan kombinasi yang pas, tidak baik jika seseorang hanya berlaku baik terhadap sesama manusia namun tidak menjalankan apa yang Allah perintahkan, pun tidak baik ketika sesorang rajin melakukan segala yang Allah perintahkan tapi memiliki hubungan yang tidak sehat dengan sesama manusia.
Semangat untuk beribadah harus tetap dipertahankan dalam hati manusia, karena pada dasarnya ibadah itu sendiri yang akan menjadi pentunjuk dan penolong bagi kehidupan manusia, seperti halnya shalat. Allah berfirman ”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu” (Al Baqarah:45).
Dalam hal ini Allah memerintahkan shalat bukan hanya sekedar ibadah yang bersifat searah saja melainkan ibadah yang bersifat dua arah, memiliki manfaat bagi siapa saja yang mau menjalankan dengan baik dan penuh rasa ikhlas.
Menurut hasil studi yang berjudul, “studi ergonomis gerakan tubuh dalam shalat pemodelan manusia digital” dari penulis Mohammad Khasawneh yang diterbitkan dari International journal of teknik industri and system, “ Salah satu cara untuk berpikir tentang gerakan shalat adalah bahwa mereka mirip dengan yoga atau terapi latihan intervensi fisik yang digunakan untuk mengobati nyeri punggung bawah”.
Dalam penelitian tersebut disebutkan, gerakan sujud dalam shalat dapat meningkatkan elastisitas sendi. Disebutkan juga, bahwa do’a dalam shalat dapat menghilangkan stres fisik dan kecemasan,”Sementara ada juga penelitian yang menunjukkan ritual do’a dapat dianggap sebagai pengobatan klinis yang efektif untuk disfugsi neiromuskuloskeletal”. Dengan melakukan shalat secara rutin dan dengan intensitas yang pas dapat menjawab permasalahan dalam dunia kesehatan saat ini mengenai penyakit-penyakit dalam tubuh manusia yang semakin beragam.
Tak hanya perihal kesehatan, ibadah shalat juga memiliki peran dalam pegajaran akan sikap disiplin terhadap waktu.Karena yang sering menjadi permasalahan utama belakangan adalah melemahnya semangat untuk memanfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif, namun sifat kemalasan justru semakin membabi buta.
Orang yang terbiasa melakukan shalat diawal waktu, akan terbiasa untuk melakukan segala hal dengan estimasi waktu yang pas tanpa menyia-nyiakan waktu karena sistem kerja otaknya telah mampu mengkoordinasikan setiap aktivitasnya.
Kualitas ibadah seseorang mempengaruhi kepribadian seseorang, semakin tertata ibadahnya maka akan semakin tertata kehidupanya. Setiap ibadah yang dilakukan dengan baik akan memberikan efek yang positif pula. Banyak saat ini permasalahan dikalangan muda – mudi pendek dalam mengambil keputusan, patah perihal asmara saja seakan-akan kehilangan dunia seisiya, hal ini disebabkan akan minimnya pengetahuan agama dan jauhnya diri dari sang pencipta.
Bergegaslah untuk menyempurnakan ibadah, karena dengan sempurnanya ibadah akan menarik aura-aura positif yang akan berpengaruh besar dalam tatanan kehidupan.Dengan memanfaatkan setiap detik untuk beribadah kepada Allah maka tidak akan sia-sia waktu hidup ini.
Berlomba-lomba untuk mendapatkan ridho Allah adalah jalan dan keputusan yang terbaik. Dengan berusaha sekuat tenaga untuk berlari menuju ridho Allah tidak akan menjadi hal yang sia-sia, justru ketika memutuskan untuk berjalan sesuai koridor-Nya akan semakin mempermudah dalam menggapai hal yang diinginkan , seperti yang terkandung dalam sebuah mahfudzat
“Barangsiapa yang berjalan pada jalanya maka akan sampailah ia”
Allah memeritahkan sholat sebagai sebuah ibadah yang indah, ibadah yang penuh kasih sayang kepada hamba-hambanya.Allah memberikan uluran tangan dan pelukan hangat kepada hambanya melalui shalat.Sudah saatnya untuk memngingat bahwa seemua permasalahan pasti ada solusinya ketika dikembalikan kepada yang paling mulia dari semua hal yang mulia.
Jangan sampai ada malas untuk melakukan shalat, karena Allah selalu ada untuk semua makhluknya yang terkecil hingga yang terbesar. Sunngguh indah bukan kasih sayangnya?. Lantas atas dasar apa sebagai manusia tetap mempertahankan rasa malas dalam memperjuangkan ridho-Nya.
Komentar Terbaru