SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

“Keutamaan Menikah” Kajian Ramadhan di Pesantren Subulussalam Bersama Ust. Akhmat Arif Hardinata, S.Ag kajian kitab Ahaadisunnikah

Terbit 26 Maret 2024 | Oleh : redaksi | Kategori : Catatan Santri

Subulussalam, 25 Maret 2024 – Siang ini, bakda shalat dhuhur, pukul 14.00, Pesantren Subulussalam menjadi saksi bisu sebuah pengajian yang penuh edukatif bagi para santri. Pengajian yang diisi oleh Ust. Akhmat Arif Hardinata,S.Ag ini dihadiri oleh lebih dari 200 santri yang antusias mendengarkan setiap kata yang disampaikan.

Pengajian kitab ahadisunnikah kali ini membahas tentang sholat orang yang sudah menikah lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan orang yang belum menikah atau masih bujang. Dalam kitab, diumpamakan bahwa sholat orang yang menikah itu lebih baik dari sholat sebanyak 82 Rakaat yang dilakukan oleh seorang yang masih bujang.

Pernyataan diatas bukanlah serta merta untuk menunjukkan bahwa orang yang masih bujang itu tidak lebih baik dari orang yang masih bujang. Hal ini didasarkan dengan pernyataan berikutnya yang berisi bahwa antara hati dan nafsu orang yang sudah menikah itu sudah lebih tertata dan terkontrol. Dikatakan dalam kitab Maudhu’at bahwa ada percakapan antara hati dan nafsu. Nafsu berkata pada hati

قال بعضهم النفس تقول للقلب كن معي في الطعام والجماع اكن معك في الصلاة

“lakukan dan ikutlah aku dalam perihal makan dan hubungan suami istri maka aku (nafsu) akan ikut dan melakukan bersamamu (hati) dalam sholat (ibadah)”.

Dijelaskan oleh Ustadz Arif bahwa maksud percakapan ini adalah jika nafsu itu terpenuhi dan hati telah mengarahkannya agar didapatkan dengan cara yang baik dan halal maka ketika kebutuhan hati yakni berupa ibadah maka nafsu akan tenang dan tidak mengganggu ibadah kita.

Dan jika dikaitkan dengan pembahasan awal, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang menikah cenderung lebih tenang, terkontrol dan tertata dengan lebih baik hati dan nafsunya dibandingkan dengan orang yang masih bujang. Hal ini dikarenakan dengan adanya istri maka orang yang menikah sudah ada tempat menata dan melakukan keinginan nafsu yang halal.

Dan dengan hal inilah mengapa Rasulullah SAW. Sangat melarang hidup membujang dan beliau bersabda :

 شراركم عزابكم

“Sejelek-jeleknya dari kalian adalah orang yang hidup membujang”.

Acara pengajian diakhiri dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar seluruh hamba-Nya diberikan kemudahan dalam berbuat kebaikan dan selalu diberikan keberkahan dalam setiap langkah kehidupannya.

Pengajian siang ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi para santri Pesantren Subulussalam, tapi juga menjadi motivasi bahwa lebih baik menikah daripada membujang.

SebelumnyaPENUTUPAN TA'LIM SEMESTER GANJIL 2023; SUBULUSSALAM HAVE FUN Sesudahnya"Wanita yang Menawarkan Diri Pada Suami" Kajian Ramadhan Kitab  أحاديث النكاح  Bersama Ust. Akhmat Arif Hardinata, S.Ag.

Berita Lainnya

0 Komentar