KEGIATAN RUTINAN SHOLAWAT DZIBAIYYAH MENJADI CIRI KHAS SANTRI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
Penulis: Muhammad Yustafad Naja | Editor: Annisa’ Dwi Arrahma
Subulussalam TA – Kegiatan sholawatan di era zaman sekarang sudah tidak banyak peminatnya, tetapi lain halnya dengan kalangan santri yang berpaham ahlussunnah ini. Hampir setiap seminggu sekali pasti ada kegiatan yang bernamakan sholawatan ini. Mulai dari shoawatan kelompok madrasah diniyah anak kecil sampai jamaah sholawat yang notabenenya sudah sekelas Habaib. Di Tulungagung sendiri kegiatan ini dirasa masih cukup asing di telinga masyarakat awam, karena kebanyakan masyarakat disini itu berlatar belakang non pondok pesantren, maka dari itu banyak masyarakat awam yang asing dengan kegiatan sholawatan ini.
Di pesantren Subulussalam ini contohnya, setiap malam ahad itu ada agenda besar yang penuh berkah juga, tidak lain dan tidak bukan adalah kegiatan Sholawat Dziba’iyyah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri putra dan putri baik dari Subulussalam 1 maupun Subulussalam 2, semua santri berantusias mengikuti kegiatan ini, pasalnya kegiatan ini juga dihadiri oleh Abah Zainal dan Bunda Salamah. Dahulu Abah juga pernah berpesan pada seluruh santri untuk giat dalam seluruh kegiatan pesantren, tujuanya itu untuk mendidik akhlak para santri dan juga menambah wawasan keilmuan para santri. Dikarenakan di pesantren ini hampir seluruh santri itu nyambi sebagai mahasiswa di UIN Tulungagung, kegiatan sholawat ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh sdr. Alwan Khoiri, kemudian dilanjutkan dengan lantunan sholawat kepada Nabi Muhammad sekaligus terdapat harapan keselamatan bagi orang yang membacanya agar terhindar dari setiap hal-hal yang tidak diinginkan.
Hadist riwayat Turmudzi dari Ibn Mas’ud RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Orang-orang yang paling dekat denganku nanti pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca sholawat untukku”. Dawuh Abah Zainal
Kegiatan sholawat ini dimulai saat setalah jamaah sholat isya sampai jam 22.00 WIB, dan diakhiri dengan mahallul qiyam sebagai penghujung acara. Setelahnya juga ada sie. Dapur pesantren yang selalu ready untuk menyiapkan jamuan para jaamah sholawat pesantren ini. Diharapkan dengan adanya sholawatan ini bisa membuat para santri untuk menambah ketebalan iman masing-masing dan juga dapat menambah mahabbah terhadap Nabiyullah Muhammad SAW.
Tulungagung, 20 Mei 2023
Komentar Terbaru