SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

Jika mulai mengenal Rasa, kembalikan pada AlQuran

Terbit 21 Februari 2019 | Oleh : redaksi | Kategori : Catatan Santri
Jika mulai mengenal Rasa, kembalikan pada AlQuran

Dalam tulisan ringan ini yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana sih kita agar gak salah dalam menempatkan rasa. Rasa apa yang dimaksud dari awal, santri pastinya tau dong?! Santri mana sih yang belum kenal sama namanya perasaan rindu, cinta, bawa perasaan (baper)¸ atau yang semacamnya lah 😀 Saya sangat yakin bahwa setiap manusia wajar apabila pernah punya rasa tepatnya rasa cinta. Apabila kita tidak berhati-hati bisa menodai cinta yang fitrahya adalah suci, yang kesuciannya adalah kembali pada Allah.

Kalau bicara masalah suka, cinta, persahabatan, atau dalam berkehidupan kita harus menjadi manusia yang mempunyai perasaan dan bersimpati terhadap manusia lainnya, menjalin ukhuwah yang baik antar sesama makhluk Allah. Dalam menjalin hubungan seperti ini pasti mengalami kendala, seperti rasa sakit hati. Pasti pernahkan kalau kita seumpama dalam pertemanan, rasa suka atau hubungan yang lain mengalami rasa disakiti. Nah, temen-temen obat dari hati yang disakiti ini adalah AlQuran.

Dalam surah Al-Isra ayat 82 yang artinya “Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”, bahwa jelas disana terdapat kata “penawar” atau bisa dimaknai obat. Menurut Hamka dalam Tafsir Al-azhar, tegas ayat ini bahwa di dalam Al-Quran ada obat-obat dan rahmat bagi orang yang beriman. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan oleh Al-Quran. Dan memang banyak penyakit yang menyerang jiwa manusia, dapat disembuhkan oleh ayat-ayat Al-Quran. Pengaruh ajaran-ajaran yang terdapat dalam AlQuran terutama mengenai ajaran Tauhid (tentang ketuhanan/teologi) sangat berpengaruh dalam kesebuhan jiwa yang tersakiti tadi, karena didalamnya mengandung bagaimana cara kita dapat menerima dan menyikapi secara ikhlas, sabar, ridha, tawakal, dan cara-cara bertaubat atas kejadian yang telah kita alami.

Demikian sedikit tulisan dari saya, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga bermanfaat !

SebelumnyaSatu Rasa SesudahnyaHari Besar Islam Sebagai Penguat Kesadaran Tugasnya Sebagai Khalifah Di Muka Bumi

Berita Lainnya

1 Komentar

Salamah Noorhidayati, Kamis, 20 Agu 2020

Okey…akan lbh bagus lagi kalau masing2 RASA, yg variatif” itu dicarikan referensinya dalam al Quran..insyaallah lbh Mantab.

Ditunggu uraian berikutnya….👍

Balas