MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN ISTIQOMAH DALAM BELAJAR
Sebagai pembuka dalam belajar Academic Writing di Marhalah Robi’ah. Ustadz Thoriq, memberi pemantik yang sangat menggugah semangat belajar para santri Marhalah Robi’ah, terlebih masih di moment perayaan kemerdekaan.
Kemerdekaan menjadi satu dari sekian nikmat yang patut kita syukuri, terutama bagi Indonesia, negara tercinta. Wujud syukur atas kemerdekaan sangat beragam. Salah satunya dengan istiqomah dalam belajar.
Istiqomah adalah melakukan suatu kebaikan secara continue. Dengan kata lain, istiqomah berarti konsinten. Di lisan istiqomah terasa ringan, tapi istiqomah berat untuk digenggam. Banyak dari kita tak mampu karena begitu berat saat menjalaninya.
Sebagaimana dauh para ulama: الاستقامة خير من الف كرامة . Istiqomah lebih baik dari seribu karomah. Karomah hadir pada diri para wali. Tapi dengan istiqomah kita bisa melampaui para wali. Begitu luar biasanya benefit yang diperoleh dari implikasi istiqomah.
Sebagai pelajar, kita harus istiqomah dalam belajar. Tak masalah jika kita terapkan secara perlahan. Dengan terbiasa kita akan menjadi bisa. Ibnu Hajar pernah mengalami putus asa dalam belajar. Beliau belum mumpuni saat membaca Basmalah sehingga membuat dirinya merasa dirinya pesimis dan bodoh dari yang lain. Suatu ketika, beliau termenung di luar rumah. Terdapat batu keras ditetesi oleh rintikan air hujan secara berkala sehingga batu keras itu berlubang.
Dari fenomena tersebut, kita bisa memetik hikmah yang agung bahwa batu keras saja dapat terkikis hanya dihantam percikan air secara terus menerus. Begitu juga dengan hati, hati yang keras bisa menjadi luluh dan lemah lembut bila mana sering ditetesi dengan nasihat, motivasi, dan semangat. Jika hati sudah membaik, kita juga bisa melakukan hal dengan baik, terutama dalam belajar.
Contoh lain bisa terjadi bagi seorang konten kreator yang sukses. Tentu buah kesuksesannya tumbuh dari konsistensinya dalam membuat konten. Begitu juga dengan penulis, seperti Hamka, Tere Liye dll yang kini namanya populer karena memiliki beragam karya.
Komentar Terbaru