SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

Awalnya Pesantren kini di sulap menjadi CAFE (Cara Asyik berFikir krEatif)

Terbit 3 Oktober 2018 | Oleh : redaksi | Kategori : Cerpen
Awalnya Pesantren kini di sulap menjadi CAFE (Cara Asyik berFikir krEatif)

Karya: “kang santri Pesantren Subulussalam Tulungagung ananda M Son Haji (ketua astra)”

….ini mimpi apa beneran sih….

Pagi ini Aku merasa ada sesuatu yang berbeda Dari pagi-pagi sebelumnya. Entah apa yang membuatnya serasa sangat spesial.

Mungkin Karena Hari ini adalah Hari libur sehingga aku bisa lebih leluasa merebahkan tubuhku kapanpun aku mau tanpa khawatir bangun kesiangan ataupun telat kuliah.

Yah…benar sekali. Tepat seusai melakukan rangkaian solat subuh, aku segera menata tempat tidurku senyaman mungkin, kemudian aku merebahkan tubuhku dengan posisi yang sangat pw hingga akhirnya aku tertidur lelap.

Entah apa yang sedang terjadi saat itu. Tiba-Tiba aku mendengar suara keramaian yang agak samar di telingaku. Aku yang sedari tadi tak memperdulikan suara itu kini mulai penasaran. Sedikit Demi sedikit aku mencoba memaksakan diri untuk membuka katup mataku yang masih penuh dengan lendir.

Ketika katup mataku sudah terbuka sempurna. Aku melihat sebuah panggung yang sangat indah di aula utama lengkap dengan peralatan band dan para pemainnya. Mereka sedang memainkan musik bergenre hiphop.

Aku yang Dari tadi masih mengantuk kini sudah tidak lagi. Musik mereka telah menyihirku. Membawaku melayang layang dengan alunan musiknya yang saling terintrogasi, mengalir indah sehingga membuat Satu persatu tubuhku bergerak gerak sendiri layaknya orang yang berjoget ria di pesta konser musik tahun baru.

Tidak berselang lama, aku mulai sadar bahwa ini bukan acara konser musik tahun baru. Ini adalah tahun baru islam yang biasanya di is dengan acara solawatan.

Sejenak aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Aku tidak melihat satupun santri yang ikut berjoget. Mereka hanya duduk rapi di tempat duduk yang sudah di sediakan dengan permadani klasik layaknya cafe 89 sambil melototi gadget mereka masing masing.

Ada juga yang sibuk menulis. Ada juga yg solat di emperan aula Astra yang sudah di sulap seperti gubuk lesehan dengan kerlap kerlip lampu disko di tengah tengah lokasi tersebut. Namun musik tersebut terus berjalan. Mereka tak perduli dengan kondisi disekitar.

Aku yang sedari tadi masih berjoget ria kini mulai berhenti. Aku malu dengan kondisi sekitar ku. Kemudian aku memutuskan kembali kekamar tidurku. Namun kamar tidurku sudah tidak ada. Kamar tidurku juga ikut disulap menjadi emperan parkir sepeda motor.

Kini aku mulai bingung. Ini mimpi apa beneran sih…..
Semoga ini hanya mimpi.

SebelumnyaCuplikan About Pesantren SesudahnyaSatu Rasa

Berita Lainnya

0 Komentar