SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Pesantren Subulussalam Tulungagung
WAKTU :

Menghormati Guru Dan Ilmunya Analisis Kitab Adabul Ta’lim Mutaalim

Terbit 24 Juli 2021 | Oleh : redaksi | Kategori : Artikel
Menghormati Guru Dan Ilmunya  Analisis Kitab Adabul Ta’lim Mutaalim

Oleh : Miftakhul Jannah

Perlu diketahui bahwa, kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini tidak sembarang ilmu, tapi terbatas ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Dalam kitab Ta’lim Muta’allim dijelaskan bahwa, “Ilmu yang paling utama ialah ilmu khal dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku” yang dimaksud ilmu khal ialah ilmu agama Islam. Belajarlah ilmu pengetahuan, karena sesungguhnya ilmu pengetahuan itu merupakan hiasan bagi yang memiliknya. Ilmu itu juga menjadi kelebihan, dan tanda bagi setiap sesuatu yang terpuji. Maka, hendaknya setiap manusia jangan sampai lupa dan lengah memikirkan dirinya, mana yang baik dan bermanfaat serta yang tidak baik dan mencelakakan bagi dirinya selama hidup di dunia, apalagi melupakan kehidupan di akhirat. Etika murid terhadap guru merupakan salah satu hal yang banyak diperdebatkan karena merupakan problema dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan dalam beberapa aspeknya tidak lepas dari adanya proses belajar mengajar yang meniscayakan adanya interaksi antara murid dan guru. Etika Murid terhadap guru sudah dijelaskan dalam kitab Ta’lim Muta’allim bagi setiap pelajar sebaiknya mempunyai etika terhadap gurunya. Karena begitu tinggi penghargaan itu sehingga menerapkan kedudukan guru setingkat di bawah kedudukan Nabi. Adanya anjuran tersebut agar siswa bisa memuliakan gurunya. Maka sebaiknya seorang murid diperlukan internalisasi sikap wara’ dalam beretika terhadap guru, sikap ini akan menjadikan ilmu yang didapat mempunyai berdaya guna lebih banyak. Di antara sikap Wara’ adalah

  1. Menghindari rasa kenyang.
  2. Menjaga diri dari dari kebanyakan tidur.
  3. Menjaga diri agar tidak terlalu banyak bicara yang tidak bermanfaat.
  4. Menjaga diri dari ghibah (memberikan kejelekan orang lain.
  5. Menjaga diri dari perkumpulan yang isinya hanya gurau. 
  6. Perkumpulan semacam itu hanya akan mencuri umur, menyia-nyiakan waktu.
  7. enjauhkan diri dari orang-orang yang suka berbuat kerusakan dan maksiat. 
  8. Sebaiknya siswa hendaknya berdekat-dekat dengan orang-orang sholeh.
  9. Rajin melaksanakan perbuata-perbuatan baik dan sunah-sunah Rasul.
  10. Memperbanyak shalat sebagaimana shalatnya orang-orang khusyuk.
  11. Selalu membawa buku dalam setiap waktu untuk dianalisa.

Adapun sikap murid terhadap guru antara lain adalah penghormatan dan pengahargaan kepada ilmu dan guru. Selanjutnya seorang pelajar juga harus bersikap rendah hati pada ilmu dan guru. Seorang murid juga harus mencari kerelaan guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan ia murka, mematuhi perintahnya asal tidak bertentangan dengan agama. Dengan cara demikian ia akan tercapai cita-citanya. Ia juga harus menjaga keridhaan gurunya. Ia jangan menggunjing gurunya. Dan jika ia tidak sanggup mencegahnya, maka sebaiknya ia harus menjauhi orang tersebut. Selanjutnya seorang murid hendaknya tidak memasuki ruangan kecuali setelah mendapat izinnya. Seorang pelajar tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan mengambil manfaatnya, tanpa mau menghormati ilmu dan guru. Karena ada yang mengatakan bahwa orang-orang yang telah berhasil mereka ketika menuntut ilmu sangat menghoramati tiga hal tersebut. Dan orang-orang yang tidak berhasil dalam mnuntut ilmu, karena mereka tidak mau menghormati atau memuliakan ilmu dan gurunya. Karena ada yang mengatakan bahwa menghormati itu lebih baik dari pada mentaati. Bila seorang murid lebih menghormati seorang guru itu menaikkan tingkat ketakwaan kepada Allah SWT sangat tinggi, ketinggian beretika terhadap guru, pada orang lain yang lebih tua, apalagi kepada Allah SWT dalam ketakwaannya semakin meningkat maka Allah akan mengangkat harkat dan martabatnya. sangatlah penting seorang murid menghormati, menghargai, rendah hati, dan tidak menyakiti hati gurunya. Hal ini ditegaskan agar murid nantinya benar- benar mendapat ilmu yang berguna serta bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

SebelumnyaMengagungkan Ilmu dan Ahli Ilmu SesudahnyaKesungguhan dalam Belajar , Ketekunan, dan Cita-cita

Berita Lainnya

0 Komentar